bitkaorigin.com – Dalam satu kemasan biji kopi yang telah disangrai, kopi telah melalui berbagai proses. Kopi yang awalnya dipanen, kemudian diolah sedemikian rupa hingga disiapkan untuk disangrai.
Pada dasarnya, pemrosesan biji kopi menjadi kopi yang siap dinikmati itu mengacu pada langkah-langkah yang diambil untuk mengeluarkan buah ceri kopi dan mengeringkan biji untuk menyiapkannya agar siap untuk dipanggang.
Di dunia inovatif saat ini, ada banyak sekali cara untuk mengolah kopi, termasuk banyak metode eksperimental. Dilansir dari berbagai sumber, ada 3 jenis proses pengolahan kopi yang utama dan akan kita bahas hari ini. Jadi, jangan skip artikel ini, ya!
Catat, Ini Dia 3 Jenis Proses Pengolahan Kopi Pasca Panen
1. Natural process
Natural process atau proses alami, dan yang dikenal juga sebagai proses kering adalah pendekatan back-to-basics yang berasal dari Ethiopia. Metode ini juga dianggap sebagai metode pengolahan kopi tertua dan lebih ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air.
Buah tetap berada di bijinya, dan mengering dengan sendirinya dengan cara penjemuran di bawah terik matahari. Proses fermentasi terjadi saat ceri mengering dan membutuhkan perhatian terus-menerus.
Diperlukan waktu 3-4 minggu agar buah ceri mengering dan biji di dalamnya mencapai kelembapan 11%.
Setelah proses pengeringan, biji buah ceri melewati gilingan kering yang menghilangkan buah dan lapisan perkamen di sekitar biji. Setelah penyortiran terakhir, kopi dikemas dalam goni dan siap dikirim.
Rasa kopinya:
Untuk rasanya, proses pengolahan kering ini menghasilkan cangkir kopi dengan body yang berat, dengan catatan rasa yang lebih dalam dan kompleks karena waktu yang dihabiskan untuk mengembangkan rasa ekstra.
Perkembangan ini berasal dari cara biji memfermentasi secara berbeda, karena mereka mengering dengan ceri penuh yang masih utuh. Kopi olahan alami sulit ditiru karena inkonsistensi dalam fermentasi.
Proses yang dilakukan dengan benar akan menjadi kopi termanis yang pernah kami rasakan. Sederhananya, kopi dengan natural process itu berair, manis, dan sepadan dengan usaha ekstra yang dilakukan.
2. Washed process
Washed process atau metode pengolahan basah adalah metode yang paling umum. Kopi yang baru dipanen disortir menurut kematangannya dan daging buahnya dibuang dalam waktu 24 jam setelah panen agar bijinya bisa dikeringkan.
Pembuangan lapisan buah disebut Depulping. Sebelum biji kopi dikupas, ceri dibilas dan terkadang produsen akan melakukan uji apung. Tes ini memeriksa apakah ada buah ceri yang mengapung di air, yang mengindikasikan adanya cacat.
Jika demikian, buah ceri yang mengambang akan dibuang. Setelah penyortiran awal ini, ceri melewati depulper, yang mengeluarkan buah dari bijinya. Ini biasanya terjadi dalam 8-12 jam setelah panen.
Pengupasan masih menyisakan lapisan lendir, yaitu serat buah yang menempel pada biji. Setelah pengupasan, biji yang lengket biasanya akan masuk ke tangki fermentasi selama 12-36 jam.
Semua metode pemrosesan kopi memiliki setidaknya beberapa fermentasi, dan washed processmembuat langkah ini lebih moderat daripada metode lainnya.
Fermentasi akan membantu melunakkan lendir buah yang menempel di biji sehingga lebih mudah dikeluarkan saat dicuci.
Setelah fermentasi, pencucian dimulai. Biji ceri direndam dalam air tawar dan diaduk. Proses ini diulangi beberapa kali hingga lendir hilang. Kadang-kadang produsen akan menyortir bijinya lagi.
Setelah penyortiran terakhir, biji ceri dijemur, seringkali di atas terpal dengan sinar matahari yang menyebar. Untuk memastikan pengeringan yang merata, kopi akan diperikdsa beberapa kali sehari.
Tujuannya adalah mengeringkan benih hingga kadar air 11% setelah itu dikemas dan siap dikirim ke pemanggang.
Rasa kopinya:
Kopi proses yang dicuci biasanya memiliki rasa ‘bersih’. Beberapa orang mengatakan bahwa washed process memungkinkanmu untuk merasakan rasa kopi dengan lebih baik, karena mencuci tidak memberi banyak rasa pada kopi.
Di banyak kopi yang menggunakan pengolahan ini, banyak orang merasakan cita rasa gula tebu, cokelat, dan keasaman buah.
Read Other Articles
- Kenapa Kopi Rasanya Pahit? Inilah Jawabannya!
- 5 Cara Memilih Biji Kopi yang Bagus, Mudah Kok!
- 7 Cara Menyimpan Bubuk Kopi dengan Tepat
3. Honey process
Honey process berada di antara washed process dan natural process. Seperti metode washed process, kulit buahnya dibuang dalam waktu 24 jam setelah panen.
Lendir dibiarkan mengering pada biji, yang mengingatkan pada natural process, di mana serat buah tetap bersentuhan dengan biji selama proses pengeringan.
Seperti halnya natural process, honey process juga lebih ramah lingkungan daripada washed process karena tidak memerlukan air.
Biji ceri atau biji buah kopi dapat dikeringkan dengan salah satu dari beberapa cara termasuk di atas terpal di teras di bawah sinar matahari penuh atau ditumpuk di rumah kaca untuk fermentasi yang lebih pekat sebelum disapu ke lapisan yang rata.
Proses fermentasi dan pengeringan berlangsung selama 3-4 minggu, tergantung cuaca dan kebijaksanaan produsen.
Rasa kopinya:
Komponen rasa kopi dari honey process bervariasi dan kompleks. Seperti kopi yang dicuci, kopinya memiliki body yang lebih bersih daripada kopi yang natural process.
Kopinya juga memiliki rasa manis yang lebih kaya berkat sisa lendir yang memengaruhi rasa manis dan kedalaman kopi. Biasanya, semakin banyak lendir yang tersisa pada biji ceri, semakin manis rasanya.
Ada keasaman yang lebih menonjol juga, tetapi lebih lembut daripada kopi yang diolah dengan washed process.
Jadi, itulah tadi berbagai jenis proses pengolahan kopi yang perlu kamu tahu. Dapat disimpulkan bahwa beda cara pengolahan kopi, beda juga aroma dan rasa yang dihasilkan.
Referensi:
- Onevillagecoffee, (2020). Three Coffee Processing Methods.
- Beannbeancoffee. Coffee Processing Methods.
- Perfectdailygrind, (2016). Washed, Natural, Honey: Coffee Processing 101.