bitkaorigin.com – Bagi para pecinta kopi, siapa yang tidak tahu dengan kopi gayo?
Kopi gayo merupakan salah satu varietas biji kopi arabika yang digemari banyak orang, bahkan menjadi bagian dari komoditi ekspor unggulan dari Indonesia yang mendunia.
Sebagai salah satu kopi unggulan Nusantara, penasaran tidak sih dengan asal usul kopi gayo, di mana asal tumbuhnya, dan bagaimana rasanya hingga terkenal di dunia? Nah, artikel ini akan membahasnya untukmu.
Asal Usul Kopi Gayo, Kopi Indonesia yang Terkenal di Dunia
Sejarah kopi gayo
Kopi gayo adalah varietas kopi arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah, Indonesia.
Dilansir dari id.wikipedia.org, pada tahun 1908, perkebunan kopi telah dikembangkan di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan sebagian kecil wilayah Gayo Lues.
Ketiga daerah tersebut berada di ketinggian 1200 mdpl dan memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia, yaitu sekitar 81.000 hektar. Masing-masing 42.000 hektar berada di kawasan Kabupaten Bener Meriah, dan selebihnya (39.000 hektar) di Kabupaten Aceh Tengah.
Sebagian besar, masyarakat Gayo berprofesi sebagai petani kopi dengan dominasi varietas arabika. Produksi kopi arabika yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di kawasan Asia.
Adapun penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia itu pertama dibawa oleh seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 yang mendapatkan biji kopi arabika mocca dari Arabia ke Batavia (Jakarta).
Kemudian, biji kopi arabika dikembangkan di daerah Jatinegara, Jakarta, menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.
Penyebaran selanjutnya dari tanaman kopi tersebut dibawa ke kawasan dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah.
Dari masa kolonial hingga sekarang, kopi gayo khususnya telah menjadi mata pencaharian pokok mayoritas masyarakat Gayo, bahkan telah menjadi satu-satunya sentra tanaman kopi kualitas ekspor di daerah Aceh Tengah.
Karakter kopi gayo
Kopi gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas dengan tidak meninggalkan sensasi pahit di lidah.
Bisa dibilang, kopi gayo hampir tidak memiliki rasa pahit, dan memiliki keasaman yang rendah dengan sedikit sentuhan rasa manis di dalamnya. Tidak heran bila kopi gayo seringkali dijadikan sebagai bahan campuran berbagai house blend coffee.
Cita rasa kopi gayo asli terdapat pada aroma kopi yang memberikan sentuhan nutty cenderung buttery dengan aroma rempah yang wangi.
Bahkan, ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi gayo melebihi cita rasa kopi ‘Blue Mountain’ yang berasal dari Jamaika. Dan, karena hal inilah, jenis kopi gayo hanya bisa disaingi oleh kopi yang berasal dari Jamaika dan Brazil.
Jenis kopi gayo
Meski merupakan varietas dari biji kopi arabika, kopi gayo juga terbagi ada beberapa jenis. Berikut jenis kopi gayo yang populer:
1. Bergendal
Kopi bergendal adalah salah satu jenis kopi gayo dalam varian arabika. Nama bergendal sendiri berasal dari bahasa belanda, ‘berg’ yang berarti gunung, dan ‘dal’ yang berarti lembah.
Bergendal tumbuh di perkebunan Bener Meriah, Aceh, dengan ketinggian 1.200-1.500 mdpl dan sangat rentan terhadap penyakit karat daun.
Meski begitu, jenis ini punya kualitas biji kopi yang sangat baik. Bahkan, rasa dan aromanya sangat disukai oleh para penikmat kopi. Cita rasa yang dihasilkan oleh kopi bergendal adalah fruity, herbal, spicy, low acidity, full body, dan long aroma after taste.
2. Rambung
Jenis kopi gayo selanjutnya adalah kopi rambung, yang memiliki biji kopi paling besar di antara jenis kopi arabika lainnya yang ditanam di tanah gayo.
Kopi rambung menjadi varietas tertua di dataran tinggi gayo dengan pertumbuhan yang begitu cepat. Karena kecepatan pertumbuhannya inilah petani kopi memerlukan lebih banyak lahan buat membudidayakannya.
3. Sidikalang
Selain kopi bergendal, jenis kopi gayo yang punya kualitas bagus juga dimiliki oleh kopi sidikalang. Bahkan, amat disukai oleh konsumen di luar negeri sehingga tidak heran kalau permintaan ekspornya begitu tinggi akan varietas kopi arabika ini.
Untuk kopi sidikalang, petani biasanya menanam dan membudidayakannya di ketinggian 1.500 mdpl. Selain itu juga, jenis kopi ini punya masa hidup tanaman yang sangat panjang jika dirawat dengan proses budidaya yang benar.
4. Lini ethiopia
Kopi lini ethiopia adalah varietas kopi arabika yang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1928.
Kopi ini dibudidayakan pertama kali di Aceh dengan ketinggian 1.400 mdpl. Setelah itu, kopi Lini Ethiopia mulai dibudidayakan di kawasan lainnya, seperti Sumatera dan Flores.
Kopi arabika linie ethiopia pada dasarnya punya cita rasa yang berbeda-beda, tergantung dimana tanaman kopinya ditanam. Meski begitu, salah satu jenis kopi gayo ini punya karakter rasa yang begitu menawan jika diolah secara basah.
5. Timtim arabusta
Timtim arabusta atau yang dikenal juga dengan nama 'Hybrido De Timor' adalah jenis kopi persilangan antara kopi arabika dan kopi robusta yang ditanam pertama kali di Timor Timur pada tahun 1978. Inilah yang menjadi alasan kenapa namanya ‘Timtim arabusta’.
Di tahun 1980-an varietas ini kemudian dibawa ke dataran tinggi Aceh dan dibudidayakan disana. Jenis kopi ini mempunyai mutu yang sangat baik, tapi kurang diminati oleh konsumen luar negeri.
Meski begitu, penikmat kopi tanah air masih tinggi akan permintaan kopi tim tim arabusta.
Itulah tadi informasi seputar asal usul kopi gayo. Kopi gayo sendiri adalah varietas dari kopi arabika dengan cita rasa yang enak di lidah.
Jika kamu penasaran dan ingin mencoba kopi khas nusantara ini, kamu bisa mencoba produk unggulan kopi gayo dari BITKA Origin. Cek katalog produknya di website ini, dan kamu bisa langsung membelinya di e-commerce favoritmu!
Referensi:
- Wikipedia. kopi gayo.
- Agromedia, (2019). 7 Fakta Menarik Kopi Gayo, Kopi Spesial dari Tanah Rencong.
- Nescafe. Mengulik Cita Rasa Kopi Aceh Gayo, Jenis Kopi di Indonesia yang Jadi Kopi Termahal di Dunia.
- Abulyatama. Sejarah Kopi Gayo Aceh.
- Pergikuliner, (2020). Jenis-Jenis Kopi Gayo yang Paling Populer.
- Blibli, (2023). Apa Itu Kopi Gayo dan Berbagai Macam Jenisnya.